Politik Ekonomi India: Kebijakan dan Dampaknya


Politik Ekonomi India: Kebijakan dan Dampaknya

India merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di dunia. Namun, di balik gemerlapnya pertumbuhan ekonomi India, terdapat berbagai kebijakan politik yang turut mempengaruhi arah perkembangan ekonomi negara tersebut.

Salah satu kebijakan politik ekonomi India yang kontroversial adalah kebijakan demonetisasi yang dilakukan pada tahun 2016 oleh pemerintahan Narendra Modi. Kebijakan demonetisasi ini bertujuan untuk memberantas korupsi dan transaksi ilegal, namun dampaknya terasa luas bagi masyarakat India, terutama bagi kalangan masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan.

Menurut Raghuram Rajan, mantan Gubernur Bank Sentral India, kebijakan demonetisasi ini dapat memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi India. Rajan juga menyarankan agar pemerintah India lebih berhati-hati dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi masyarakat secara luas.

Selain kebijakan demonetisasi, kebijakan proteksionisme perdagangan yang diterapkan oleh pemerintahan Modi juga menjadi sorotan. Kebijakan proteksionisme ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri India, namun di sisi lain dapat membuat India terisolasi dari pasar global dan membatasi akses produk India ke pasar internasional.

Menurut Arvind Subramanian, mantan Kepala Ekonom Bank Dunia, kebijakan proteksionisme perdagangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi India dalam jangka panjang. Subramanian juga menekankan pentingnya kerja sama perdagangan internasional bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Dengan adanya berbagai kebijakan politik ekonomi India yang kontroversial, penting bagi pemerintah India untuk mempertimbangkan dampak dari kebijakan tersebut terhadap masyarakat dan pertumbuhan ekonomi negara. Kerjasama antara pemerintah, ahli ekonomi, dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam merumuskan kebijakan yang dapat memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat India.